Senin, 10 Januari 2022

MENGATASI BURN OUT DI TEMPAT KERJA

 

Siapa saja bisa mengalami burnout. Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja, kurang mendapatkan apresiasi pekerjaan dari atasan, memiliki beban kerja yang berat, atau memiliki pekerjaan yang monoton.

Burnout dipicu oleh stres berat di tempat kerja yang tidak teratasi sehingga membuat penderitanya kehilangan semangat bekerja, bahkan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Burn Out Itu apa sih ?
Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan. Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Siapa saja bisa mengalami Burn out, bahkan meski seorang Ibu Rumah Tangga sekalipun. Biasanya hal ini terjadi karena akumulasi dari keadaan sehari hari yang sering memaksakan diri untuk terus bekerja atau melakukan sesuatu. Kurang mendapatkan apresiasi dari kinerja dan kerja keras yang dilakukannya atau memiliki pekerjaan yang monoton dan perasaan jenuh melanda.

Setiap orang tentu pernah merasa kelelahan dan stres dalam bekerja. Akan tetapi, seorang yang mengalami burnout cenderung akan merasakan atau menampakkan ciri-ciri berikut ini:


1. Hilangnya Semangat Bekerja dan Terus Menerus Merasa Lelah 

Yang sebaiknya mengawali pekerjaan dengan rasa semangat, rasanya setiap pagi itu malah diawali dengan perasaan ketidaknyamanan seperti 

- malas 

- tidak berenergi 

- ketakutan 

- penuh kekhawatiran 

Setiap pulang kerja yg dirasakan 

- Kelelahan yg sangat 

- perasaan sangat lega karena semuanya berakhir hari itu


2. Perasaan Benci dengan Pekerjaan yg digeluti 

Ya namanya udah capek bekerja, setiap bekerja timbul perasaan sebal dan kesal. Pekerjaan yg dilakukan pun terasa semakin berat. Sehingga berujung pada performa kerja menurun. Hasil dari pekerjaan tidak memuaskan bahkan cenderung melakukan kesalahan-kesalahan. 


3. Mudah Marah

Senggol dikit bacok. Enggak lagi PMS juga tetep senggol bacok. Teman kerja jadi terasa jauh. Ya bagaimana mau mendekat lha wong situ galak puolll. 

Hal ini terjadi karena keberadaan teman kerja mengingatkan kita akan pekerjaan menyebalkan yg sedang kita jalani. 

Kalau kulit kita sedang terluka, dipencet dikit sakit kan? Beda kalau kulit kita sehat. Seperti analogi kejiwaan kita. Menjadi sangat sensitif dan mudah Marah karena sedang terluka.

Cara Mengatasi Burn Out 

1. Buat Prioritas Pekerja 

Setiap sore sepulang bekerja, coba diskusikan dengan atasanmu pekerjaan prioritas mana saja yg harus dikerjakan keesokan harinya. 

Atau misal kamu sendiri bisa membuat prioritas pekerjaan maka lakukanlah. Ini penting agar energimu fokus dengan pekerjaan penting. 

Pekerjaan memang tidak ada habisnya sedangkan tenagamu ada batasnya. Maka dengan membuat jadwal pekerjaan prioritas, pikiranmu akan tercurah untuk fokus mengerjakan tugas utama.

2. Bicarakan dengan Atasanmu 

Apabila sudah membuat prioritas, ternyata semua prioritas dan kamu terasa sudah tidak sanggup mengerjakan semua sendirian, maka bicarakan ada Atasanmu. Mungkin memang pekerjaanmu sudah everload dan perusahaan butuh karyawan baru untuk berbagi tugas denganmu. Atau atasanmu bisa membagi tugas dan mendelegasikan sebagian pekerjaanmu ke orang lain. 

Atasan juga sebaiknya tahu kondisi karyawannya dan ini adalah hakmu juga untuk bersuara tentang kondisimu saat bekerja. 

Merasa sungkan hanya akan membuat makin kelelahan dan terjebak dalam strees terus-menerus. 

Kita sebaiknya Menerima diri bahwa kita memang sudah kelelahan dan terbatas dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Menerima diri kalau tidak sanggup ini manusiawi kok. Tidak ada embel embel bahwa kamu adalah orang yang malas. Hargai dirimu sendiri karena memang kamu sudah memastikan kamu bekerja dengan maksimal.

3. Bercerita dengan Orang yang bisa dipercaya 

Sebagai wanita yang tidak bisa lepas dari dunia curhat, mungkin dengan bercerita kamu bisa merasakan lega dan mendapatkan solusi. 

Tentu jangan salah memilih tempat curhat. Pilihlah orang yang sekiranya menurutmu mampu memberikan semangat dan solusi. 

4. Mengupayakan Mejamu Nyaman untuk Bekerja 

Meja yang berantakan. 
Cemilan yang sepi 

Coba diubah dengan 
Meja yang rapi banyak cemilan πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ 
Dan membeli diffuser mini. Siapa tahu ini bisa membuatmu merasa nyaman dan lebih rileks saat bekerja.
Resign adalah Jalan terakhir karena setelah semua hal dilakukan tidak berhasil. 

Ini aku pun juga mengalaminya. Namun sebelum memutuskan Resign, ada banyak hal yang harus dipersiapkan 

Seperti tempat bekerja yang baru atau misal kamu resign sebelum mendapatkan pekerjaan, maka diskusikan dengan pasanganmu tentang keputusan ini. 

Karena tentu hal ini menyangkut dengan pemasukam rutin keluarga. 

Memastikan bahwa saat kamu resign, keadaan ekonomi jangan sampai sangat terguncang karena tentu ini malah akan menimbulkan masalah baru yang lain kalau sampai ekonomi keluarga tersenggol.

Sehingga kondisi ini harus disertai juga dengan rencana dan persiapan keuangan yg terencana.



Kamu Berhak Bekerja Bahagia


Ini harus kita usahakan ya karena kesehatan mental sangat penting. Apalagi posisi kita sudah berkeluarga. 

Stress di tempat kerja bisa berakibat kita menjadi pribadi yang kurang maksimal dalam peran keluarga. 

Hal ini bisa merembet menjadi ibu yang mudah Marah. Istri yang udah jengkel. 

Akan merembet ke kondisi psikis anak, suami dan keluarga kita lainnya. 

Maka menerima diri kalau kita terbatas adalah kunci di awal. 
Memperjuangkan kalau kita berhak bekerja bahagia adalah prosesnya kemudian. 

Semoga bermanfaat ya



26 komentar:

  1. Burnout memang salah satu masalah di tempat kerja.
    Bahkan saya pernah baca di salah satu IGS influencer, bahwa suaminya mengalami burnout sampai minta bantuan psikiater. Walaupun pada akhirnya, beliau resign juga..
    Semoga masalah burnout juga bisa dipertimbangkan oleh perusahaan, dan dicari solusinya dari berbagai pihak.

    BalasHapus
  2. kalo udah burn out bawaannya emang bete terus, mau ngapa2in jadi gak tuntas karena kerjainnya sambil bete. hehehe. kalau saya biasanya tak tinggal sebentar, ngeteh, bikin jus, maskeran, healing bentar terus bikin list mau ngerjakan apa dulu.

    BalasHapus
  3. kayaknya pernah ngerasain nih burn out di kantor.... hehehehehe.... akhirnya ambil cuti sambil pasang tampang cuek trus selama cuti HP kagak disentuh wakakakakaka.... gelesoran aja dan maen sama anak trus dua hari seger lagi wakakakakakak.... masuk dari cuti mayan segeran deh

    BalasHapus
  4. Burn out pernah waktu kerja. Dan akhirnya aku, ditambah karena nikah juga, akhirnya resign🀭

    BalasHapus
  5. Belum pernah kerja lama sih tapi pernah coba kerja di tempat yg nggak sesuai sama passion dan rasanya nggak enak banget. Akhir.y resign

    BalasHapus
  6. Pernah banget merasakan burn out, dulu pas merasakannya ga tau namanya apa tapi makin kesini tau, situasi itu namanya burn out.
    Asli menyiksa sekali dan sedihnya orang terdekat jadi kena imbas
    Tapi sekarang udah resign,karena udah dicoba bertahan dan cuti tetap begitu aja hihihi

    BalasHapus
  7. Ya Allah aku pernah merasakan burn out ini pas semasa masih kerja..
    Tapi burnout ini tampaknya tak hanya di alami ornag bekerja . Sebab saat ini kayaknya aku sedang mengalmi burnout hiks.. sepekan posting 1 tulisan sedih.

    BalasHapus
  8. Nice sharing kakaka, makasih banget ya!

    BalasHapus
  9. Kebayang sih, kalo kita kerja di bidang yg ngga terlalu kita demen,
    punya bos yg "ajaib"
    atau rekan kerja yg ga asik sama sekali,
    burn out bisa melanda setiap saat yak

    BalasHapus
  10. Ternyata gak selamanya bekerja di luar, semisal kantor, itu menyenangkan ya, adikku bekerja di puskesmas, tapi kadang juga datang rasa jenuh

    BalasHapus
  11. Sempat merasakan burnout semasa kerja dulu, dan akhirnya memutuskan resign hehehe. Begitu full time di rumah, kembali mengalami burnout.. Ternyata kuncinya ada di diri sendiri, belajar untuk menentukan limit diri, jangan terlalu perfeksionis, berjuang semampunya, selanjutnya pasrahkan pada Yang Mahakuasa.

    BalasHapus
  12. Burn out bisa dialami siapa saja ya, saya juga harus hati-hati nih, suka terlalu menekan diri sendiri 😢

    BalasHapus
  13. Ah iya, bahaya KLO burn out di tempat kerja nggak diatasi, bisa mengganggu produktivitas ya mbak
    Makasih sudah berbagi tips mengatasi burn out

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah selama 16 tahun ngantor, gak pernah ngalamin 😍

    BalasHapus
  15. Saya pernah baca buku tentang emosi, salah satu cara untuk jaga jauh dari depresi dan burn out adalah gaya hidup sehat. Ini termasuk jaga gizi makanan. Juga olahraga.

    BalasHapus
  16. Ah iya, adikku pernah resign justru karena jengkel dengan atasan dan rekan kerja. Alhamdulillah kalau aku nggak

    BalasHapus
  17. kalau sampai jenuh banget, saya ambil cuti sih mbak, balik dari cuti lumayan, semangat kerja naik, terus otaknyan agak encer buat mikir wkwkwk

    BalasHapus
  18. Aku banget pas dulu kerja ini: meja yang berantakan dan cemilan yang sepi. Coba diubah dengan meja yang rapi banyak cemilan hihi
    Memang keputusan resign itu perlu pertimbangan matang ya, meski sudah burn out tapi ada yang bisa kita lakukan untuk atasinya. Semangaaat!

    BalasHapus
  19. Kalo burnout karen kerjaan ga pernah sih dulu, soalnya tiap weekend pasti traveling dulu pas masih single

    BalasHapus
  20. Kalau di tempat kerja tidak sampai burnout sih, justru waktu jadi IRT merasakan ini, bahkan bisa dibilang tahun ini masih mengalami pemulihan. Setiap orang berbeda waktu dalam mengatasinya, dan saya termasuk yang cukup lama.

    BalasHapus
  21. Sepakat dengan menuliskan apa perioritas pekerjaan kita, karena kalau semuanya dipikirkan bisa stres, ujung-ujungnya nggak happy.

    BalasHapus
  22. Pernah ninggalin jejak juga ternyata di komen sebelumnya
    Aku tinggalkan lagi jejak komentarku ya kak

    BalasHapus
  23. Ikhlas bekerja mungkin bisa mengatasi burn out. Tapi kita juga harus mengupayakan lingkungan kerja yg mendukung, agar kita bisa bekerja dg ikhlas dan bahagia.

    BalasHapus
  24. kondisi kerja yang tidak kondusif dan tekanan kerja kayaknya jadi salah satu faktor dari burn out ini ya, mbak. bagusnya sih memang kalau kita sudah mengalami gejala burn out segera cari solusi untuk mengatasinya

    BalasHapus
  25. kalo sudah burn out, kerja apapun jadi gak nyaman yaa.. kalo burn out sy pengennya tidur aja hehe

    BalasHapus
  26. Lelah banget kalau ngerasin burn out. Ngerjain apa selain ga semangat ngerasa serba salah nggak jelas juga. Bingung harus apa dan gimana. Negatif thinking juga ke lingkungan kerja. Emang butuh rehat kalau ngalamin gini.

    BalasHapus